MEDIAJAMBI—Meminimalkan penggunaan bahan berbahaya seperti zat pengawet, pewarna dan bahan kimia lain, dinilai sangat berbahaya bagi konsumsi produk-produk makanan. Penggunaan bahan tersebut harus dihindari, agar produk makanan khususnya dari industri kecil mampu bertahan dan tetap diminati konsumen. Perilaku hidup bersih, harus diterapkan untuk menjamin keamanan produk sebelum dan pasca jual.
Demikian terungkap pada pelatihan Good Manufacturing Practise (GMP) menuju Desa Mandiri Pangan, di Hotel Aini, Jum’at (26/6) lalu. Ketua Bidang Industri Kecil Disperindag Provinsi Jambi, Toidowi mengatakan, pelaku industri kecil seyogyanya menerapkan perilaku hidup bersih dalam memproduksi makanan olahan sebelum dijual.
“Agar produk makanan yang dijual dapat memenuhi standar mutu yang baik,” ujar Toidowi. Disamping itu, masih ada pelaku industri yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan campuran dalam produk makanannya. Selain cara berproduksi yang kurang memperhatikan standar kebersihan.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Lesly Andalusia mengatakan, pelatihan berlangsung selama tujuh hari dihadiri pelaku industri kecil se Provinsi Jambi. Materi pelatihan, diisi Balai Pengujian Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi.
“Peserta diberi bekal pengetahuan secara teori dan studi banding ke konsumen yang sudah berhasil menerapkan pola produksi yang bersih dan benar,” ujar Lesly.
Penyuluh Sektor Industri Disperindag Provinsi Jambi, Ida Mariyanti mengatakan, sedikitnya terdapat 4000 industri kecil formal maupun informal se Provinsi Jambi. Dari jumlah ini, belum semuanya menerapkan pola hidup bersih dalam pengolahan bahan makanan sebelum dijual.
Tampilan kemasan yang baik, tidak selamanya menunjukkan proses produksi yang baik pula. “Kebersihan itu harus mencakup manusia, peralatan dan tempat,” ujar Ida. Diakui, belum semua konsumen jeli dan teliti dalam menilai satu produk makanan.
Namun lain halnya jika produk makanan sudah mengarah pada pasar luar daerah dan ekspor. Para pembeli, biasanya akan menilai produk dimulai dari cara pembuatan, pengolahan hingga pengemasan.
Kurangnya perhatian pada kebersihan ditambah penggunaan bahan kimia, dinilai sangat berbahaya bagi kelangsungan usaha yang lebih besar lagi. “Walaupun, pada sebagian produsen tidak begitu peduli pada faktor ini,” ujarnya. Tidak sekadar tempat, harus ada perubahan sikap mental pelaku industri untuk mampu bertahan dan mengembangkan usaha yang lebih besar lagi. “Masalahnya, belum semua produsen terbuka terhadap suatu masalah,” ujar Ida yang juga Pejabat Fungsional Penyuluh Perindustrian ini. (jun)
Senin, 29 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar