Senin, 29 Juni 2009

Transaksi Lelang Agro Capai Rp 27 Miliar

MEDIAJAMBI—Sejak dilak­sanakan pada Desember 2005 lalu, akumulasi transaksi yang terjadi di pasar lelang agro de­ngan sistem forward men­capai Rp 27 Miliar. Kehadiran pedagang lokal dan luar da­erah, menjadi faktor utama ter­ciptanya pasar baru bagi ko­moditi hasil pertanian Jambi.
Staf Ahli Gubernur Bidang Eko­nomi Pembangunan, Ha­san Kasim mengatakan, ke­be­radaan pasar lelang diha­rap­kan dapat membuka kesem­patan bagi pedagang pe­ngum­pul dan petani lokal memasarkan produknya hingga luar daerah. “Tidak hanya itu, diharapkan pasar lelang juga mempersingkat distribusi barang dari petani kepada penjual,” ujar Hasan Kasim pada kegiatan Pasar Lelang Agro Jamabi, Selasa (2/6) lalu.
Transaksi yang terjadi, da­pat membangun sistem per­da­gangan yang praktis, trans­paran dan memenuhi harapan pembeli maupun pen­jual. Beberapa mata rantai dapat diputus, seperti teng­kulak, agen besar, dan seba­gainya. Para petani memper­oleh manfaat seperti berku­rangnya biaya angkut. Serta jaminan perputaran barang produksi dari produsen ke kon­sumen dalam periodik ter­tentu
Tidak hanya pedagang dan pembeli dari Jambi, ke­giatan lelang kali ini juga di­hadiri pedagang dari Sijun­jung, Padang, Bengkulu dan Lampung. “Jambi punya ba­nyak peluang. Kita harus te­rus mencari pasar baru untuk menjual komoditi daerah,” tambahnya.
Kepala Dinas Perindus­trian dan Perdagangan Pro­vinsi Jambi, Hasan Basri me­ngatakan, dari total transaksi Rp 25 miliar, nilai transaksi gagal hanya sebesar Rp 1,288 miliar. Gagalnya transaksi, terjadi akibat harga yang telah disepakati turun. Atau peda­gang pengumpul kekurangan modal membayar harga ba­rang yang telah disepakati.
Pada transaksi kali ini, hasil kesepakatan yang dibuat men­capai Rp 2.112.626.000. Tran­saksi terbesar pada ko­moditi Kopi Rp 440 juta, Pi­nang Rp 272,5 juta, Kentang Rp 270 juta, Coklat Rp 222,5 juta, Kulit manis Rp 211 juta dan beras Rp 222,426 juta.
Komoditi lain yang juga la­ku terjual seperti arang, buah-buahan, cabe, gula merah, ja­gung, kelapa, sayur mayur dan ubi jalar mencapai pu­luhan juta rupiah. Pada lelang kali ini, terlihat jumlah produk yang ditawarkan lebih ber­va­riatif dibanding lelang sebe­lumnya.
Kepala Dinas Perindus­trian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu, Heri mengatakan, pasar komoditi pertanian di Bengkulu masih sangat kurang. Kehadiran pe­dagang dan pembeli dari Beng­kulu, diharapkan dapat membuka pasar baru bagi distribusi barang dari dan menuju Bengkulu.
“Kami berharap, transaksi yang terjadi nantinya mencapai Rp 5 miliar,” ujar Heri. Peluang ini, di­manfaatkan Disperindag Bengkulu guna menawarkan sejumlah komo­diti pertanian andalan. Seperti pi­nang, kemiri, kayu manis, kulit kayu, gula merah dan sejumlah makanan ringan.
Sementara Kepala Disperindag Padang, Herman mengatakan, pihaknya membawa komoditi beras solok yang sudah diperdagangkan di sejumlah swalayan di Sumatera Barat. “Kami tidak hanya membawa penjual, namun juga para pembeli untuk melihat komoditi yang dapat dibeli dari lelang ini,” kata Her­man.(jun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar